Wednesday 19 December 2012

Tentang : The Windflower by Sharon and Tom Curtis


Penulis : Sharon dan Tom Curtis
Penerbit : Gagas Media
Tebal : 634 halaman
Terbit : November 2011
Genre : Dewasa
Status : Hadiah










Sinopsis 

Merry Wilding mendambakan petualangan… namun yang dia dapat malah penculikan dan dikirim ke kapal yang paling ditakuti di lautan.

Merry tak punya pilihan lain kecuali tunduk pada perintah pemilik kapal, sang bajak laut misterius berambut keemasan. Dan meskipun kata-kata setajam duri sering meluncur keluar dari sana, bibir itu juga mengenalkan gadis itu pada ciuman memabukkan yang tak akan pernah dia lupakan. Laki-laki itu tampak begitu berbahaya, sekaligus membuatnya hampir tak bisa bernapas karena dikuasai gairah.

Devon Crandall hanya bermaksud untuk merayu tawanannya itu sedikit dan mengorek informasi darinya. Tapi dia tak pernah menduga sepasang mata biru milik perempuan itu bisa membuatnya kehilangan kendali atas dirinya. Kepolosan Merry malah membuat Devon semakin menginginkannya.

Sang bajak laut dan tawanannya saling membujuk, saling menggoda… siapa akhirnya yang jadi pemenangnya?


  

My Story

Ini buku hadiah. Waktu itu aku ikutan livetweet dari Gagas Media di twitter--tentunya. Ini salah satu favoritku karena meski tidak bisa bercengkrama langsung, aku merasa kalau aku berada di ruangan yang penuh dengan orang dengan seorang penulis di panggung. Lantas kenapa aku bisa mendapatkan buku ini? Anggap saja aku penonton yang beruntung setelah mengajukan pertanyaan. Saat itu livetweet yang tidak biasa karena penulisnya adalah penulis luar negri yaitu Tessa Dare!

Ini dia pertanyaanku yang diajukan langsung ke Tessa Dare setelah diterjemahkan terlebih dahulu tentunya :))


Dan inilah jawaban Tessa Dare...



Beruntungnya pertanyaanku bisa dijawab langsung olehnya dan dua buku meluncur ke pangkuanku. Dua? Iya dua. Satu lagi mungkin akan aku review sebelum 2013.


Pin

Aku sudah membaca sinopsis. Membaca cerita di halaman pertama. Entah kenapa aku melewatkan kebiasaanku. Biasa membaca setiap huruf dalam buku dari depan sampai belakang. Percaya atau tidak, aku hampir selalu membaca dari kutipan undang-undang hak cipta hingga no ISBN juga call center penerbit.

Aku baru membaca selembar sebelum buku itu kutaruh kembali. Dengan keisengan yang tiada tertahankan, aku membuka asal bagian tengah buku dan...

Yah, tak perlu kujelaskan apa yang kubaca. Yang pasti hal itulah yang membuatku membaca dari awal lagi. Benar-benar dari awal.

Betapa terkejutnya diri ini ketika menemukan kata 'Novel Dewasa Terjemahan'

Genre dewasa adalah salah satu dari dua genre yang aku hindari. Aku tidak bisa jelaskan kenapa. Yang pasti ada alasannya dan aku rasa tidak perlu juga digembor-gemborkan.

Jadi teman-temanku beruntung. Mereka bisa meminjam buku yang bahkan belum selesai dibaca oleh pemiliknya.

Tapi menurut temanku--ibu rumah tangga yang sudah punya anak meski masih kecil--buku ini bagus. Salah seorang diantara mereka malah membaca lebih dari dua kali. Dia juga menceritakan garis besarnya padaku yang kedengarannya seru.

Tak salah jika buku ini menjadi 'Pemenang RRA Awards untuk kategori  Best Classic Historical Romance (1994)'

Eh bukunya atau pengarangnya ya? Hihi, pokoknya itu yang tertulis di bagian atas bukunya :))

Tapi tetap saja, aku tidak akan membaca buku ini :))

Oh iya satu hal konyol lagi tentangku. Untuk beberapa lama aku yakin kalau buku ini ditulis oleh Johanna Lindsey. Padahal namanya tercantum dibawah komentarnya sebagai pembaca XD



No comments:

Post a Comment