Wednesday 17 April 2013

Wishful Wednesday [17]

Adikku mengirimkan sms. Dia yang habis menjalankan 'misi' dari sekolah meminta untuk di jemput. Aku berteriak di rumah mencari ayahku tapi beliau tidak ada. Aku masuk ke kamar orangtuaku dan mendapati ibuku sedang shalat.

Aku berpamitan, tanpa menunggu jawaban aku menggunakan jaketku. Ke depan ke garasi motor yang sebenarnya adalah teras yang kini di sekat dengan triplek XD Aku menggantungkan jas hujan ayahku yang menutupi motor bebeknya. Menggunakan helm dan mengambil kunci yang digantung di depan jendela. Aku menaikan standar dan menurunkan motorku. Dari teras kecil yang lebih tinggi dari halaman rumah yang juga kecil. Dan saat itulah tungkai bawah kaki kiriku kena step motor. Lalu aku kabur untuk menjemput adikku.

Dengan sedikit jedad jedud di kaki yang sebenarnya hanya berdarah sedikit dan tidak sampai berdarah-darah, aku menulis wishlist ini.....

Sebenarnya setengah berharap....


Ketika Barry Fairbrother meninggal di usianya yang baru awal empat puluhan, penduduk kota Pagford sangat terkejut.

Dari luar, Pagford terlihat seperti kota kecil yang damai khas Inggris, dengan Alun-alun, jalanan berbatu, dan biara kuno. Tetapi, di balik wajah nan indah itu, tersembunyi perang yang berkecamuk.

Si kaya melawan si miskin, remaja melawan orangtua, istri melawan suami, guru melawan murid... Pagford tak seindah yang dilihat dari luar.

Dan kursi kosong yang ditinggalkan Barry di jajaran Dewan Kota menjadi pemicu perang terdahsyat yang pernah terjadi di kota kecil itu. Siapakah yang akan menang dalam pemilihan anggota dewan yang dikotori oleh nafsu, penipuan, dan pengungkapan rahasia-rahasia tak terduga ini?




Aku tidak yakin aku benar-benar menginginkan buku ini. Meski kakiku merasa sedikit sakit dan otakku tentu tidak ikut terluka, aku tetap tidak yakin. Aku sudah mencoba untuk memeriksakan otakku ke psikiater tempo lalu meski hanya bertemu dengan perawatnya. Aku tidak mau sebenarnya bertemu sang dokter yang sebenarnya adalah spesialis jiwa. Yang error kan otak bukan jiwa :p Tapi tetap saja aku ragu.

Aku tahu buku ini adalah terobosan baru tante Jo. Tapi genre buku ini adalah salah satu genre yang aku hindari. Beberapa buku milik mbak Sinta juga begitu. Malah udah terlanjur aku beli. Saat aku menemukan buku mbak Sinta, kalau aku bisa beli ya beli, Tidak peduli apa ceritanya dan seperti apa pandangan orang lain tentang buku itu, prioritas pertamaku adalah memilikinya. Tapi setelah melihat labelnya.....

Aku mengurungkan niatku. Aku mengatakan penyebab aku tidak membaca pada mbak Sinta. Ia menjamin beberapa hal. Membuat semangatku untuk membaca muncul sedikit. Sedikit lho ya dan aku baru tiba di halaman awal dan belum melanjutkan. Meski aku sadar kenapa buku itu dilabeli genre yang kuhindari.

Tapi tante Jo dan mbak Sinta itu kan berbeda. Meski fotonya sama-sama kupajang di samping lemari dan di sidebar blog.....

Genre boleh sama, tapi pandangan pasti beda....

Jadi harusnya judulnya diganti kali ya jadi Wish(half)ful Wednesday :p

  

Sekarang, yuk ikutan ber Wishful Wednesday!
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

3 comments:

  1. huahaha seperti biasa postingannya heboh..eh btw minggu ini udah 3 orang yg masukin casual vacancy jadi wishnya...pertanda apakah gerangan tante jo?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pertanda kalau dia memang bisa mempengaruhi banyak orang

      Delete
  2. wuah beberapa wishlist buku TCV. Semoga dapat yaaaa

    ReplyDelete