Wednesday 30 October 2013

Review : The Lake of Souls by Darren Shan

Penulis : Darren Shan
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 256 Halaman
Tahun Terbit : Cetakan ke-dua, Januari 2010
Genre : Fantasi, Vampire
Status: Beli


Fish for the dead...









Sinopsis

Satu korban sudah jatuh dalam Perang Guratan. Darren memutuskan berpisah jalan dengan rekan vampirnya dan kembali ke Cirque Du Freak bersama Harkat. Sesampainya di sana, Harkat disiksa mimpi buruknya yang makin menggila. Hingga akhirnya Mr. Tiny muncul dan memberikan jalan keluarnya: Harkat harus mencari kebenaran tentang dirinya yang dulu--sebelum menjadi Orang Kerdil--di Danau Jiwa. Darren memutuskan menemani sahabatnya itu, dan bahu membahu melawan kodok raksasa, makhluk Garib, dan... naga!

Footnote

Dear Darren,

Kala aku ingat siapa yang kau anggap sebagai ayahmu, aku juga sedih. Terkadang aku masih menangis karenanya. Keberadaannya begitu berarti. Aku lebih rela kalau kehilangan Pangeran Vancha. Semua vampir di dunia mungkin akan berduka akan kematiannya. Tapi setidaknya mereka semua tahu dalam kematian dia akan tetap berjaya. Sire Vancha seorang pejuang sejati. Kehidupannya yang ekstrim juga bagian dari perjuangannya mempertahankan hidup tanpa merepotkan siapapun. Bahkan ia juga memilih  untuk tinggal di luar gunung vampir, tempat kau mendapatkan apapun yang kau mau dan bisa memerintah siapapun sesuka hatimu.

Kepergiannya, banyak orang di luar sana yang merasa sangat kehilangan. Evanna telah menangisinya berabad abad yang lalu. Aku menyesal ia tidak dapat mengubah apapun.

Tapi hidup harus terus berjalan. Kita yang berduka tidak bisa terus merasakan kekosongan.

"Larten tak mau ini. Dia mencintai kehidupan. Dia ingin kau juga merasakannya. Apa yang dikatakannya kalau dia melihat tatapan hidup tapi mati yang bakal lebih parah lagi kalau kau tidak berhenti? | "Dia.... dia...." | "Kosong tidak bagus. Kau harus mengisi matamu, jika bukan dengan kebahagiaan, bisa dengan kesedihan dan luka. Bahkan kebencian lebih bagus dari pada kosong." | "Mr. Crepsley bilang aku tidak boleh menyia-nyiakan hidupku dengan membenci. Mr. Crepsley. Mr. Crepsley. Larten, sahabatku."

Ingatlah Sire, kau seorang pangeran, semua orang sahabatmu. Termasuk aku. Jika kau menghitung Shanster yang tidak tinggal di Shanville....

Masih ada Harkat. Dia selalu menemanimu sejak perjalanan pertamamu ke Gunung Vampir. Dia selalu di sampingmu karena berharap bisa mengetahui jatidirinya sebelum menjadi manusia kerdil. Dia menyelamatkan nyawamu dalam ujian inisiasi. Dan kini giliranmu membantunya.

Mr. Tiny datang dan mengirim kalian berdua untuk mencari tahu siapa Harkat sebenarnya di danau jiwa. Perjalanan yang buruk. Kalian bisa saja mati kalau saja Evanna tidak datang untuk menolong. Dan jika Mr. Tiny datang sedikit terlambat, mungkin kalian sudah mati terpanggang.

Semua yang tahu siapa Harkat sebelum mati, mungkin tak akan percaya. Tapi Mr. Tiny bisa melakukan apa saja. Tapi saat tahu kalau ia yang telah mati lalu hidup lagi lalu kembali merasakan kematian, aku tahu dia telah melakukan kesalahan tapi maksudnya tulus. Ia ingin menghindari perang. Dan saat tahu kalau ia harus kembali mati--untuk selamanya--aku merasa sedih....

Semoga kalian berhasil melewati segala keruwetan ini....


ryana


My Story

Gak nyangka udah masuk ke koleksi tiga :D

Pas bikin review, baru ngeh kalau bagian atas bukunya agak keriting. Dan aku lupa kapan buku yang satu ini kebasahan. Tapi setidaknya gak parah.


Pin

Aku kangen Gunung Vampir!

Sepanjang buku ini, kunilai gak ada hubungan apa-apa sama vampir. Hanya ada Darren dan Harkat dan petualangan mereka di tempat--yang diakhir cerita diketahui dan faktanya mengerikan--asing menuju Danau Jiwa untuk mecari jati diri Harkat. Untuk mengetahui siapa Harkat sebelum ia mati.

Bertemu macan kumbang--padahal kalau ketemu macan tutul (Steve) pasti lebih seru--lalu kodok raksasa, lalu naga, lalu Garib yang--Demi Charna!--gak kebayang sama aku rupanya kayak gimana.

Bosen? Enggak juga sih. Meski menurutku gak lebih menegangkan dari buku sebelumnya. Dan ngirit tokoh.

Aku gak nyangka kalau om Darren bakal main anagram. Siapa sangka kalau nama Harkat Mulds bisa diacak jadi nama lain dan dia adalah Harkat di masa lalu.

Tapi ternyata, orang yang menjadi Harkat di masa lalu adalah orang yang pasti gak diduga deh. Gak akan pernah di duga. Karena kita berurusan sama Tuan Takdir.

Dan aku makin benci sama tuan takdir. Mr. Tiny. Desmond Tiny. Des tiny.

Menurutku, Perang Guratan ini adalah ulahnya juga. Ah, pusinglah ngomongin orang yang kedatangannya selalu kuanggap sebagai pembawa berita duka.

Endingnya bikin pengen nagis tapi gak bisa. Seperti halnya Darren yang gak bisa nangis di akhir buku ke sembilan.

Makin cinta sama Darren Shan...

Terus ada semacam apa ya aku gak tahu namanya. Dua halaman terakhir berisi percakapan Darren dan Mr. Tall yang cukup memiliki daya tarik yang membuat pembaca pengen baca lanjutannya.

Oh iya, dari 12 buku, rasanya ini yang paling tebal...


Postcard

No comments:

Post a Comment