Thursday, 30 January 2014

Finding Santa

Di sore yang mendung, aku mendapatkan sebuah pesan dari temanku. Si sudut bagian informasi kantor, ada sebuah paket tak dikenal yang di alamatkan padaku. Esoknya adalah kesempatan pertamaku untuk mengetahui apa yang sebenarnya dikirimkan kepadaku. Sebuah paket berwarna merah yang di bagian depannya tertera namaku dan alamat tempat aku bekerja. Tapi aku tak sempat mengambil gambar paket tersebut padahal yang aku memerlukannya sebagai barang bukti. Tapi setidaknya aku masih menyimpan bungkus paket tersebut meski keadaannya sudah lebih mengenaskan ketimbang saat ia datang...

Aku tahu apa isinya. Tentu saja isinya buku. Selama ini hampir semua paketku berisi buku. Beberapa isinya surat, tapi surat ya surat tidak kuhitung sebagai paket. Dan hanya sekali saja aku mendapat kiriman berisi baju, notes dan gantungan kunci dan itupun dari penerbit buku.

Tapi paket itu bukan belanjaanku. Meski aku tahu kalau buku itu adalah buku yang aku inginkan. Aku sudah membuat wishlist dan siapapun yang mengirimkan paket itu berniat membuat aku bahagia.

Dan aku bahagia mendapatkan dua buku! Buku pertama adalah  buku yang (memang sedang kurindukan) dan buku kedua adalah buku yang (memang sedang kuinginkan)


Oke. Ini cerpen gagal. Aku tahu. Tak usah diingatkan.
 
Dan aku tahu ini harusnya diposting satu bulan yang lalu...

Maaf kakak kakak divisi event :(


Dan ini dia riddle yang ada di dalamnya yang bikin aku pusing. Demi Charna, gak kebayang apa-apa dari tulisan sepanjang itu -_-


Blue in the garden is what you look for
Overpass the continent
Everything is in Dutch
Key to open my kingdom
Enter my mind, Ryana...
Nothing randomness here
Like my favorite character, I love everything which is well organized
In front of the door, I stand up now
Errrr, wait..... I can see you from here. Do you my new neighbor?
Fight! Just seven step more, and you will reach me :)

Kenapa aku gak nemuin bayangan sama sekali?
Pertama, apa coba di garden yang warna biru?
Kedua, *lalu buka google translate* aduh, kejauhan....
Ketiga, yang aku kenal di Dutch cuma Sthepanie @ Bookfever
Keempat, satu satunya kerajaan yang kukenal adalah Shanville #eh
Kelima, aku gak pernah memasukin pikiran siapapun #heu
Keenam, cukup sekian dan aku udah gak bisa mikir lagi....

Oh iya. Yang paling membahagiakan dari paket ini, bukan bukunya tapi jutsru pembatas bukunya. Pembatas buku buatan sendiri yang kemudian di laminating....


Terima kasih banyak....

Salam dari Shanville....

Even in death, may you be triumphant....

Sebagai penutup, aku hanya bisa bilang....

No comments:

Post a Comment