Wednesday 20 February 2013

Review : Princess Mia by Meg Cabot

Penulis : Meg Cabot
Penerbit : Gramedia
Tebal : 312 halaman
Terbit : Oktober 2009
Genre : Remaja
Status : Sewa









Sinopsis

Beberapa jam setelah kepergian Michael, hidup Mia hancur berantakan. Meskipun sudah membaca email permintaan maaf Mia, Michael tetap memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka dan kembali berteman---serta berkencan dengan orang lain. Seolah ditinggalkan cinta sejatinya belum cukup, Mia juga dimusuhi Lilly, sahabatnya sejak kecil; menemukan situs ihatemiathermopolis.com; digosipkan berpacaran dengan J.P, mantan pacar Lilly; dipaksa berpidato di hadapan dua ribu wanita supersukses; serta diangkat sebagai sahabat baru Lana Weinberger, musuh bebuyutannya.

Tidak heran Putri Mia depresi berat. Setelah berkubang berhari-hari di tempat tidur mengenakan piama Hello Kitty-nya, Mia akhirnya dipaksa mengikuti terapi bersama psikolog koboi.

Namun, semua itu masih tidak apa-apanya dibanding keterkejutan Mia ketika mendapati keluarganya hidup dalam kebohongan selama berabad-abad! Beranikah Mia mengungkapkan rahasia itu ke hadapan masyarakat dan menjadi orang yang akan mengubah masa depan Genovia selamanya?


Footnote
 
Tampaknya sinopsis sudah menggambarkan banyak hal. Meskipun pendek.... Jadi bagian ini aku escape ^^

My Sory

Baca buku ini sengaja untuk ikutan Reading Challenge. Percaya atau tidak, aku menelusuri rak-rak buku di Pitimoss dan mencatat judul. Buku ini sudah masuk daftar dari bulan Januari. Tapi aku baru pinjam bulan Februari. Itupun karena sudah empat kali datang ke Pitimoss aku tidak mendapatkan pinjaman buku Harry Potter and the Chamber of Secret >.<

Dan buku ini juga kena denda. Karena aku tidak enak badan, jadi tidak boleh keluar rumah kecuali kerja. Telat empat hari >.<


Pin

Aku hampir tidak bisa menyelesaikan membaca buku ini. Tapi aku tidak punya alasan untuk berhenti karena buku ini tidak termasuk dalam kategoru it's not my genre.

Ini pertama kalinya aku membaca buku dengan gaya buku diary. Pertama kali juga aku membaca buku karya Meg Cabot. Secara umum gaya bercerita Cabot menyenangkan. Membuatku--akhirnya--bisa menyelesaikan membaca hingga selesai. Tapi tetap saja. Beberapa kalimat tidak 'sejalan' denganku.

Untuk remaja, buku ini memang cocok. Tapi Mia itu--memang--masih remaja kan? Untuk ukuran remaja dia terlalu dewasa. Maksudku cara berpikirnya. Aku tahu dia seorang putri. Tapi kehidupan remajanya.... Apa memang di Amerika sana seperti itu ya? Jelas aku tidak melakukan banyak hal yang dilakukan Mia saat aku berumur 16 tahun.

Awalnya aku mengira kalau Mia itu lebay. Oh please.... Kehilangan seseorang bukan berarti membuatmu hanya makan, nonton dan tidur dalam beberapa hari. Tidak mandi atau bahkan sekedar ganti baju. Tapi kalau aku ada di sisi Mia.... Pasti sakit sekali kehilangan Michael.

Sebenarnya aku tidak tahu siapa Michael.

Ternyata ini buku serial ya? Dan aku baru tahu sekitar setengah jam sebelum posting ini dibuat XD Tapi kalau mengikuti konflik baru aku masih bisa nyambung. Tentu tidak termasuk tentang apa yang membuat Michael dan Lilly menjauh dari Mia.

Bagian yang paling aku suka adalah bagian tentang Putri Amelie. Entah kenapa aku juga tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang sang putri. Andai diary sang putri juga diterbitkan...

Aku juga kagum dengan penuturan sang psikolog. Mungkinkah Cabot melakukan riset terlebih dahulu untuk menulis bagian ini? Jika tidak, maka ia termasuk pintar. Pengolahan katanya pas. Begini-begini aku juga pernah berhadapan dengan calon psikolog. Kubilang calon karena yang kuhadapi sedang menempuh S-2 untuk mendapatkan gelar ini. Dan yang saat itu aku lakukan adalah menjadi salah satu klien dalam salah satu ujian. Aku sampai menangis saat itu, setelah dibuat mual karena harus menjumlahkan angka tanpa henti dalam waktu satu jam. Siapa yang tidak mual melihat angka dalam ukuran 12 yang tersebar rapi dan berdekatan di kertas A3 bolak-balik? Ada ratusan bahkan ribuan angka di sana.

Sayangnya karena putri Mia itu adalah si 'aku', beberapa bagian dihilangkan dan sungguh itu bagian yang menggemaskan.

Hal terakhir dariku.

Aku tahu aku ingin mengenal lebih jauh tentang Putri Amelie.

Tapi aku lebih ingin mengenal lebih jauh tentang Lars.

Sungguh.


Postcard

 

No comments:

Post a Comment