Penulis : Darren Shan
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 192 Halaman
Tahun Terbit : Cetakan ke-dua, Januari 2010
Genre : Fantasi, Vampire
Status : Beli
The hunters become the hunted
Sinopsis
Darren dan
teman-temannya akhirnya berhasil kabur dari sel penjara di markas
polisi. Setelah bersusah payah menghindari kejaran polisi maupun amuk
massa, akhirnya takdir mempertemukan mereka kembali dengan vampaneze,
Di
Gua Pembalasan, pertarungan mati-matian terjadi antara sesama teman
lainnya, adik dan kakak, vampir dan Penguasa Vampaneze. Dan dalam
perang, jatuhnya korban tak terhindarkan...
Footnote
Dear Darren....
Pada akhirnya perang tidak akan bisa dihindari. Keberadaan Penguasa Vampaneze telah mengacaukan perdamaian antara sesama mahluk malam. Ia mengubah aturan, memerintah seenaknya dan memastikan kalau obsesinya terpenuhi.
Sama seperti Steve. Bahkan dalam posisinya sebagai tawanan meski di apartemennya sendiri, ia bertingkah seolah dia ada di tengah keluarga yang sudah lama merindukannya.
"Ada yang lapar atau haus? | "Aku mau Steik--dengan banyak darah--kentang goreng juga coke." | "Mr. Crepsley? Harkat?" | "Air saja. Dan perban."
Heran. Yang setengah vampaneze minta darah padahal yang 100% vampir minta air. Steve memang licik. Terlihat saat ia berteriak dan menghentikan teriakannya di tengah kalimatnya seolah-olah salah seorang dari kalian membekamnya. Bahkan Vancha sampai ikut pusing juga karena ulahnya. Hingga ia meminum bir setelah membunuh seorang vampet--pasukan manusia hasil latihan vampaneze-- padahal ia hanya minum darah, air dan susu.
Vampir minum susu? XD
Just kidding Sire. Tak ada maksud menertawakan rekanmu yang juga seorang pangeran.
Tapi Steve telah membuat rencana cadangan. Rencana selanjutnya yang bisa ia lakukan kalau rencana sebelumnya gagal. Semua yang bisa dilihatnya. Betapa dia telah menjadi pemimpin yang hebat.
Andai saja kalian membunuhnya sebelum melompat dari lantai lima. Segalanya mungkin akan menjadi berbeda. Mr. Crepsley terluka, kau dipenjara. Tapi kalian masih bisa selamat meski setelah menjadi buronan kota.
Lalu kalian kembali ke terowongan-terowongan bawah tanah. Menghadapi Vampaneze, vampet dan penguasa mereka.
Dan aku tak pernah menyangka segalanya sia-sia. Pertarungan hidup dan mati. Pengampunan yang dibayar dengan nyawa. Setidaknya kau masih hidup. Tapi sungguh, aku tidak bisa menahan air mata mendengar akhir pertempuran.
"Mr. Crepsley!" | "Master Shan! Apakah kau mengira aku sudah mati?" | "Ya!" | "Hah! Kau tidak dapat menyingkirkanku semudah itu! Masih banyak yang harus kaupelajari tentang tata cara dan kebiasaan klan kita. Siapa lagi selain aku yang memiliki kesabaran untuk mengajarmu?" | "Dasar vampir tua tak tahu diri!" | "Anak muda yang kurang ajar!"
Di hari yang sunyi di kala mahluk malam terlelap, aku terjaga. Mengingatnya dan menangis karenanya.
dengan hati yang terluka,
ryana
My Story
I have no story. Dan karena suatu hal dalam buku ini, aku harus membaca Saga of Larten Crepsley. Meski setelah aku membaca buku terakhir Darren Shan Saga--ya, akus udah selesai!--aku tidak perlu 'nyali' untuk membaca kisah Mr. Crepsley. Tapi semakin memantapkan 'sesuatu' yang ingin kulakukan.
Pin
Demi Charna, aku berderai-derai air mata. Sungguh ending yang tak terduga.
Makin ke sini makin luar biasa. Buku ini menengangkan. Dikira bakal aman eh masalah kembali datang. Kayak si masalah pengen ikut berburu Penguasa Vampaneze.
Tapi....
Darren
beneran PHP! Aku udah diperingatkan sama temanku. Dan kurasa tidak,
sejauh ini Darren tidak melakukannya. Mempermainkan perasaan pembaca
soal kematian. Kupikir dia hidup ternyata tidak.
Meski begitu, buku ini dapet bintang 4.21 di Goodreads dari 11.720 ratings.
Ah, andai aku bisa benci Darren Shan!
Beberapa
cerita memang bisa kutebak. Lebih karena aku yang berusaha berpikir
kalau aku jadi Darren. Bukan karena ceritanya yang klise.
Ini keren. Dan aku bangga menjadi bagian darinya.
Sungguh.
Postcard
No comments:
Post a Comment