Friday 31 January 2014

Review : Love Puzzle by Eva Sri Rahayu

Penulis : Eva Sri Rahayu
Penerbit : Teen @ Noura
Tebal : 284 Halaman
Tahun Terbit : November 2013
Genre : Teenlit
Status : Beli, langsung dari sang penulis :D












Sinopsis 

Rasi memberi senyuman, tetapi cowok itu malah tidak mengacuhkannya.

“Raja?" sapa Rasi.

“Sori?” Kening cowok itu berkerut.

“Kamu Raja, kan?” tanya Rasi lagi.

“Hmm, enggak usah sok kenal, deh,” balas Raja dingin.

Rasi melengkungkan bibirnya, cowok keren memang sering kena amnesia! “Enggak usah nyebelin gitu, deh. Kamu kan yang nanya-nanya soal fotografi di atap BIM kemarin? Kalau aku salah orang, biasa aja, deh.”

Raja merespon perkataannya dengan wajah kaget. Namun sedetik kemudian, ekspresi Raja kembali sinis. “Denger ya, aku enggak kenal kamu!” geram Raja penuh penekanan.

***

Sejak ketemu cowok itu, Rasi merasa level hatinya naik turun seperti roller coaster: kadang berbunga, kadang kesal setengah mati. Sama seperti sikap Raja yang jago sulap: kadang baik, kadang nyebelin. Ada ya orang yang seperti itu? Rasi hanya belum tahu kalau di balik semua kejadian ada misteri tersimpan. Dan takdir menuntun Rasi masuk ke labirin yang entah ke mana berujung …. 

Tonton book traillernya juga ya...


Footnote

Dear Rasi, apa yang kau alami lebih dari sekedar teka teki.

Kau bertemu seseorang di tempat yang biasa kau datangi. Seorang laki-laki yang dingin yang menyapamu dengan baik. Tapi kali lain kau bertemu dengannya dia tidak mengenalimu.

Dia yang kau temui di atap BIM dan dia yang kau temui di lapangan basket. Seperti orang yang sama dengan dua kepribadian. Tapi apa alasannya berpura-pura tidak mengenalmu padahal ia telah menyapamu dan kalian telah berkenalan.

Kehadirannya membuat hidupmu diliputi pertanyaan. Saking lamanya kau memikirkan laki-laki itu, kau malah berharap ia ada di sampingmu. Bahkan setelah kau mengenal Ayara yang ternyata adalah kekasih laki-laki tersebut.

Kau justru menyerah saat laki-laki itu mendekat padamu. Tapi kau bahagia karena bisa dekat dengannya hingga tahu tentang kehidupannya. Sulap, basket, piano. Tiga hal yang secara teori tidak bisa disatukan. Tapi lama kelamaan justru membuat kau semakin tahu tentangnya.

Tentang kebahagiaan dan kesedihannya.
Tentang kecintaannya dan kebenciannya.
Tentang dirinya dan sekitarnya.
Tentang kehidupannya dan tentang kematiannya.

Kau mendapat petunjuk dan tahu harus melakukan apa untuk menyelamatkannya dari kehidupan yang telah menyiksanya selama ini.

 
My Story

Awalnya ragu mau beli. Eh ternyata ada lomba reviewnya. Tetep aja ragu. Aku ingat aku batal mengikuti lomba review padahal bukunya sengaja kubeli dan gak kebaca karena ketata di tumpukan dan terlupakan >.< Saking banyaknya yang belum kebaca, ampe bingung mau baca yang mana dulu XD

Kemudian ada kesempatan ketemu dengan teh Eva di kopdar Banceuy. Pas lagi main ke mizan, aku (yang lagi dititipi buku sama teman-teman) sengaja mencari buku ini. Yah, lumayanlah kalau lagi ada bazar bisa diskon 25% buat buku baru. Tapi sayangnya bukunya gak ada. Entah belum masuk ke Bandung atau memang sudah habis di distribusikan ke toko-toko. Niat saya sih beli bukan buat lomba review. Tapi booksigning! Satu hal yang saya rasa wajib dilakukan saat bertemu penulis adalah minta tanda tangannya. Terlepas dari kenyataan buku yang ditanda tangan statusnya masih timbunan :p

Dan akhirnya, tibalah saat aku dan teh Eva bertemu.


Dan itu buku dapet pinjem dari Kang Cem Acem bukan punya sayah XD



Nah, itu baru punyaku :D Karena udah dua kali nanya ke mas mas di stand bazar Mizan dan bukunya gak ada, ya udah, pesen langsung aja ke teh Eva. Dikasih (sebenernya minta XD) tanda tangan :))

Dan pas kopdar aku juga 'dipalak' salah seorang anak Banceuy buat beli bukunya -_- Berhubung aku tahu gimana susahnya nulis, gak bisa nolak jadi beli deh XD

Oh iya, sekilas eksis, inilah foto kodpar anak Banceuy sambil pegang tiket gratis nonton di XXI yang disediakan oleh pak kepsek kece, om Mayoko Aiko!

(Teh Eva berdiri paling kanan. Di antara teh Eva dan saya, ada gadis kecil bernama Rasi, putri teh Eva. Btw, itu yang ketutupan sama saya siapa ya? Lupa :( Kalau kang Ricky mah puguh mukanya ditutupin pake tiket XD)

Dan karena udah nanggung punya, sekalian saja ikut lomba reviewnya =p

Mau ikutan juga? Segera kencangkan sabuk pengaman dan lajukan mobil kalian ke sini.


Pin

Mohon maaf sebelumnya ya Teh... Aku takut meretelin terlalu jauh...

Sudut pandang orang pertama memang lebih ngena di hati aku. Masalahnya, seakan pembaca berubah menjadi si tokoh utama yang mengalami segala sesuatu yang terjadi di dalam buku. Hanya tahu apa yang tokoh utama tahu dan dipaksa berpikir untuk sesuatu yang masih menjadi pertanyaan.

Tapi meski aku lebih menyukai POV yang satu itu, kuakui POV orang ketiga itu susah nulisnya. Dari empat cerita panjang yang sudah aku tulis, hanya satu biji yang pake POV orang ketiga. Itupun karena persyaratannya harus pake POV itu. Coba kalau enggak, aku gak bakalan pake. Dan kalau bisa aku gak akan make. Susah bro :(

Kendalanya adalah bagaimana membuat pembaca seolah melihat apa yang terjadi bukan mendengarkan apa yang terjadi. Ini cuma istilah aku. Beberapa yang kubaca jatuhnya gak bisa diselami. Cerita hanya disodorkan, lalu dibaca dan ditelan bulat bulat. Konfliknya jadi terasa datar.

Dan kurasa teh Eva berhasil mengatasi yang satu ini. Cuma masalahnya....

Orang ketiga ini gak cuma mengikuti sang pemeran utama yaitu Rasi. Tapi bukan gadis kecil imut anaknya teh Eva. Tapi juga ngikutin tokoh lain seperti Raja dan Ayara. Dan mohon maaf teh, kerasanya ceritanya jadi loncat loncat. Pindahnya ya pindah aja. Suatu ketika menceritakan tentang Rasi. Lalu saat berganti momen, langsung menceritakan tentang Raja. Ceritanya nyambung sih. Hanya saja perpindahannya kurang mulus.

Tentang teman Rasi. Reta, Cherry dan Aji. Aku ingat saat aku membaca buku Darren Shan. Darren meninggalkan sahabatnya di akhir buku pertama yang menjanjikan kalau sahabat Darren gak akan muncul di buku selanjutnya. Tapi, aku gak kaget saat di buku ke delapannya, sahabat Darren kembali muncul. Aku selalu yakin, yang dimunculkan di bagian awal tidak akan mudah untuk dihilangkan begitu saja.

Ternyata Reta, Cherry dan Aji hanya tokoh sampingan dan ini membuatku kecewa. Ke mana aja teman teman Rasi? Kenapa cerita hanya fokus di Rasi-Raja, Rasi-Ayara, Raja-Ayara, Rasi-Raja-Ayara?

Tapi ada yang lebih dulu muncul sih. Ada laki-laki di masa kecil Rasi. And see? Setidaknya ada yang muncul di awal tetap hadir di akhir :p

Karakter tokohnya kuat. Yang baik tetep baik, yang jahat tetep jahat, yang lebay tetep lebay #eh. Gak ada yang lebay di buku ini. Dan begitu ada yang berubah sikapnya, berubahnya (nah ini!) mulus. Gak tiba tiba berubah. Ada alasannya dan alasan itu diceritakan dengan baik.

Tentang Puzzle.

Cocoklah sama judulnya. Asli bikin bingung loh. Kok bisa gini kok bisa gitu. Aku bolak balik baca halaman sebelumnya buat mastiin kalau aku gak melewatkan apapun. Seperti kode kode tersembunyi misalnya...

*apa deh, Maryana -_-

Tapi gak lama bingungnya karena tak lama diceritain juga apa alasannya. Ini juga aku sayangkan. Aku lebih suka twistnya ada diakhir, gak peduli harus pusing sepanjang cerita yang penting akhirnya "Ini loh jawabannya!"

Tentang ceritanya. Ngeliat judul dan sinopsis, awalnya aku pikir novel ini cuma soal Rasi ketemu Raja, musuhan lalu baikan lalu pacaran. Tapi ternyata aku salah. Ada hal lain yang disembunyikan yang gak disinggung di cover belakang bukunya. Ini nih yang bikin betah baca bukunya. Kalau cuma ketemu, musuhan, baikan, lalu pacaran, gak akan aku baca sampe beres :p

Oh iya, buku ini agak horror. Meski settingnya gak cuma malam hari. Tapi sempet bikin aku takut.

Aku kasih tahu satu potongan puzzle lagi. Buku ini nyaris membuat aku menangis...

Karena akhir akhir ini aku biasa baca sambil santai dan ngemil jadi kurang menghayati. Kalau duduk dan baca pelan pelan pasti nangis....

Satu lagi, suka gambar dibalik cover depannya. Pemandangan sore di atap BIM. Apa itu menara Masjid Agung Bandung kah, teh Eva?


Postcard


Review ini diikutsertakan dalam lomba yang disponsori oleh :

http://www.smartfren.com/ina/home/

www.noura.mizan.com

72 comments:

  1. udah punya bukunya tapi belum baca. :3 asyiknya bs sekalian kopdar sama teh eva ya, mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya nih. aku sering sebel karena Semarang jarang banget buat dikunjungi di tur macam apapun. :"|

      Delete
    2. Itu beneran Semarang yang kota besar di JaTeng jarang banget dikunjungi? :O

      Jangankan Semarang, kota tempat tinggalku malah belum pernah ._. *atau aku saja yang tidak tahu, tapi aku lebih yakin ke belum pernah, secara tempat tinggalku baru kabupaten*

      Delete
    3. Itu bisa ketemu teh Eva, karena teh Eva emang tinggal di Bandung. Ketemunya juga di kopdar Banceuy. Kalau enggak, gak tahu deh kapan bisa ketemu XD

      Delete
  2. Kalo dari review ini, kayaknya Rasi atau Raja punya masa lalu yg 'dark' yang bikin mereka trauma ya? Hmm, suka juga sih baca buku seperti ini, asal sisi psikologis para tokohnya diolah dengan baik. I mean, bagaimana para tokoh bisa melepaskan diri dari traumanya, selalu bisa menjadi cerita yg menarik utk disimak. Jadi penasaran nih pengen baca juga :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah itu dia! Aku suka bagian itu....

      Delete
    2. Jadi bener-bener penasaran sama bukunya >< Nggak ada yang mau kasih buntelan ya ke aku :3

      Delete
    3. Padahal bulan lalu ada giveawanya loh ._.

      Delete
  3. teenlit + horror? Horror macam gimana, mbak Mar?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cozy horror. *bantu jawab*

      Delete
    2. Baca aja deh...
      Sempet bikin takut >.<

      Delete
    3. Keren nih ada horornya dikit, wajib baca deh!!

      Delete
  4. Belum baca, tapi setelah melihat reviewnya, okeh, saya penasaran
    *langsung ke gramedia* hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Serius? ditunggu reviewnya :))

      Delete
    2. Keren ya, dari review jadi bisa 'menginspirasi' orang buat beli dan baca buku apa, andai semua orang terpengaruh dari pada reviewer, kayaknya buku cepet laris :D

      Delete
    3. Iya, dari review kan bisa buat pembelajaran untuk kedepannya sekalian mengenalkan buku itu ke orang lain :D

      Delete
  5. Cover buku sama penulisnya sama-sama cantik :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih :)

      *padahal kan kita belum pernah ketemu XD

      Delete
    2. Emang kecantikan hanya bisa diukur dari pandangan? ;)

      Delete
  6. Awalnya rada bingung apakah Raja ini punya dua pribadi, yang satunya baik yang satunya nggak. Tentang sulap, basket, dan piano. Walaupun gitu, sedikit menengok juga dari review para blogger buku, ternyata bukunya keren juga, cocok deh sama penyuka puzzle yang tertantang untuk menyatukannya menjadi puzzle yang utuh.

    Tapi, aku kurang ngeh sama covernya, maksudku kenapa nggak dibikin puzzle juga, tapi yaaa... itu mah terserah yang bikin kali ya, tapi itu juga cocok kok :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya malah mikirnya Raja itu punya kembaran kak. Nah yang satu baik, yang kembarannya nyeremin :D

      Delete
    2. Kembaran beda sifat gitu ya? Kayaknya kembar identik :D

      Delete
    3. Kalau aku kasih tahu, ntar jadi spoiler >.<

      Delete
    4. Kalo nggak bikin penasaran, nggak menarik buat dibaca dong :))

      Delete
  7. Semoga menang lagi ya Ryana terus bikin giveaway lagi >.< Huwaaaa Mbak Eva betul-betul mirip Mbak Evi ya >.<

    ReplyDelete
  8. Wah aku jd penasaran bgt sama buku ini, ada Love2 an nya, ada horror dan ketegangannya juga ada kesedihannya.... pengen bacaaaa :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, kirain ceritanya romance aja, ternyata ada horor-horornya. Jadi penasaran XD

      Delete
  9. Btw aku kagum banget sama pengarangnya... karena mereka berdua kembar dan sama2 berkarya...keren banget buat the twin sister ini ♡

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin mereka bakal jadi seperti the Bronte Sister. Who's know? :D

      Delete
    2. Teh Eva dan teh Evi sehati.... :')

      Delete
    3. Mungkinkah karena faktor kembar? :D

      Delete
  10. Belum punya dan belum baca ._. Kak Ryana ini kalo ngereview lengkap banget ya, bener-bener "mereteli" bukunya, teliti banget :D

    ReplyDelete
  11. I Commented :D .. *bingung mo komen apa :v *

    ReplyDelete
  12. Wuah, ternyata Maryana udah ketemu Teh Eva (dan anaknya juga) ?? wuah ngiri.
    *salah fokus*

    buat orang yang tinggal di Bandung, setting tempatnya jadi berasa real banget, ya (^_^)
    Ceritanya juga bikin kecele (^0^)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe, alhamdulillah bisa ketemu teh Eva dan Rasi :)

      Iya, aku seneng pas tahu kalau settingnya Bandung :)

      Delete
    2. Nama tokoh utama dalam buku ini sama dengan nama anak penulisnya ^^

      Delete
  13. Teenlit, yeaah
    jaman SMA suka banget baca teenlit, tapi entah kenapa sekarang kurang enjoy baca Teenlit (mungkin karena bukan teen lagi kali yak) tapi liat reviewnya kayaknya seru. Teenlit dengan sedikit misteri, uhuy.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin bosan karena dulu sering baca genre teenlit... Tapi sekali sekali baca buat penyegaran bisa dong :))

      Delete
    2. Aku sudah tidak teen lagi tapi masih suka baca bacaan remaja (teenlit) :D Soalnya, kebanyakan buku yang diproduksi memang buku yang disegmenkan untuk remaja :D

      Oh iya, tahun ini ada tiga film yang oke ditonton (akan segera rilis) yang diadaptasi dari novel remaja: The Maze Runner, The Fault in Our Stars dan Divergent. Jangan sampai terlewat :D

      Delete
    3. Yang pasti aku akan berusaha buat gak ngelewatin The Maze Runner :))

      Delete
  14. Hmm... kelihatannya bukunya ditulis dengan bagus ya "meskipun" mungkin masuk dalam kategori Teenlit - soalnya bukanya gimana, identiknya kalau Teenlit memang kesannya cerita dan tokohnya terlalu "gampang" atau "tipikal" gitu sih .___.v Salut kalau memang buku ini enak dibaca, bahkan sampai membuat M\kak Mar (sok akrab #...) menitikkan air mata OwO

    Semangat buat lombanya^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kemarin sekilas baca, tapi keburu udahan karena diambil lagi si empunya. Menurutku, bukunya memang teenlit, tapi covernya nggak begitu menunjukkan bahwa ini teenlit *covernya menipu* :D

      Delete
  15. Aku baru nonton trailernya lho, kebetulan koneksi lancar nih... Aaaa, penasaran sama bukunya >w<

    ReplyDelete
  16. Jujur, saya masih belum pernah baca buku ini (dan berharap bisa baca buku ini). Semoga bisa, yaaa. :D

    ReplyDelete
  17. Wah, kita sehati nih mbak :D
    Aku kira ceritanya teenlit banget yg gampang ditebak, ternyata enggak.
    Apalagi ada unsur horror, psikologis sama teka-tekinya :3
    Genre aku banget, wajib beli nih kayaknya :D
    Btw ini novel debutnya bukan sih mbak? :o

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak, satu novel ada banyak unsurnya. keren banget ya, apalagi kalo ini novel debut :3

      Delete
    2. Bukan :) Ini novelnya yang ketiga :)

      Delete
  18. Lengkaaaap bgt ceritanya, dari mulai masalah ragu beli buku sampe akhirnya beli karena pengen dpt ttd penulis, eh akhirnya ikutan lomba review juga :D Semangat!

    ReplyDelete
  19. perpindahan sudut pandang tokoh dari Rasi ke Raja terlalu 'ngoyo' ya? Sampai yg baca jd bingung. Kamu memang pembaca Darren Shan sejati yaaa, sampe2 bisa membandingkan novel ini dg karya2 beliau. Iya yaa... si tokoh sampingan ke mana aja? Beli bakso lupa balik, kali' >.< Hiyaaa bisa aja nyambung2in sama judul bukunya, hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terlalu ngoyo? menurutku terlalu 'cepat'. Terlalu 'tiba-tiba'...

      Enggak ah, gak bandingin. Cuma nyerita. Masa cerita teenlit dibandingin sama cerita horror.....

      Delete
  20. udah dari dulu penasaran sama karyanya mbak eva sri rahayu ._. belum sempat beli beli huhuhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo beli, lalu review, terus ikutan lombanya :D

      Delete
  21. Nice review, kak! :D Jadi pengen coba baca...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jangan kepengen doang, ayo baca beneran jangan cuma coba-coba >.<

      Delete
  22. Terima kasih reviewnya, Maryana ^_^
    Masukan dan kritiknya sangat berarti.

    ReplyDelete