Sunday, 31 March 2013

Review : Harry Potter and the Prisoner of Azakaban by J. K. Rowling

 Penulis : J. K. Rowling
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 544 Halaman
Terbit : Cetakan ke-13, Maret 2002
Genre : Fantasi
Status : Pinjam, Pinjam lalu Sewa









Sinopsis

SELAMA dua belas tahun, penjara sihir Azkaban yang mengerikan mengurung tawanan berbahaya bernama Sirius Black. Black yang ditahan karena membunuh tiga belas orang dengan dengan satu kutukan, dikabarkan sebagai putra mahkota si Pangeran Kegelapan. Voldemort.

Sekarang Black berhasil kabur. Hanya ada dua petunjuk untuk memperkirakan ke mana kiranya tujuannya: Keberhasilan Harry Potter mengalahkan Voldemort berarti kejatuhan Black juga. Dan para pengawal Azkaban sering mendengar Black mengigau dalam tidurnya, "Dia di Hogwarts... dia di Hogwarts."

Harry Potter tidak aman, bahkan sekalipun dia berada di dalam perlindungan dinding kastil sekolah sihirnya, dan dikelilingi oleh teman-temannya. Karena... mungkin saja ada pengkhianat di antara mereka!


Footnote

Dear Harry,

Kuharap kau tidak bosan aku mengirimu catatan-catatan yang kuanggap sebagai surat.

Tolong katakan pada Ron, dia perlu mengambil pelajaran telaah Muggle. Sampaikan juga ucapan selamat dariku karena keberhasilan ayahnya mendapatkan ratusan Galleon. Syanag sekali ia mendapatkan kado seperti alat yang sudah rusak. Teropong curiga yang seringkali menyala padahal keadaan baik-baik saja. Atau mungkin ada pengkhianat di dekatmu?

Oh ya, aku lupa kalau pengkhianat telah kabur. Sirius Black namanya? Aku memang tidak pernah mengenalnya secara langsung. Tapi aku sangat yakin kalau ia tidak sehitam namanya tapi aku juga tidak yakin kalau ia benar-benar memihak segala sesuatu yang berhubungan dengan sihir hitam.

Ini gila dan pembunuh gila berkeliaran. Di tambah lagi kau yang melihat anjing besar hitam seperti Grim si pertanda kematian. Senangnya mendengar kabar kalau semua orang berusaha melindungimu. Termasuk Dementor.

Kudengar Dementor menyerangmu di kereta? Aku tidak menyalahkanmu karena membiarkan Dementor menguasaimu. Kau pasti merindukan orangtuamu meski kau hanya bisa mendengar jeritan dan kepanikan dari suara-suara mereka.

Jangan murung terus, Harry. Setidaknya Quidditch bisa memberikan kebahagiaan. Meski sebenarnya cuaca begitu parah dan kau tidak bisa membalas dendam pada Draco gara-gara ia terus menerus berpura-pura lengannya sakit parah agar Buckbeak dihukum dan Hagrid dikeluarkan. Seharusnya dia yang dihukum. Siapa suruh menghina Hippogriff.

Aku turut sedih karena Dedalu Perkasa telah menghancurkan Nimbus Dua Ribu milikmu. Lihatlah sisi baiknya Harry. Kau mendapatkan Firebolt! Sapu terbaik yang pernah dibuat sepanjang sejarah. Aku sendiri tidak yakin apa bisa membeli sapu itu meski menabung seumur hidupku.

Aku juga merinding karena Profesor mcGonagal memereteli sapumu. Tapi aku sependapat dengan Hermione. Sirius Black mengincarmu. Seorang darah murni yang kaya raya, dia pasti bisa melakukan apapun untuk membalaskan kematian Kau-Tahu-Siapa.

Kau dan Ron seharusnya tidak marah pada Hermione. Crookshanks mungki memakan Scabbers. Tapi ayolah, setiap kucing mengejar tikus. Aku bahkan ingin menangis saat kau dan Ron mengunjungi Hagrid di pondoknya.

"Hagrid, kamu seharusnya membantu juga--maaf..." | "Aku tidak salahkan kau! Aku tahu kau sibuk sekali. Aku lihat kau latihan Quidditch sepanjang hari dan malam. Tapi aku harus bilang kalian, aku kira kalian berdua akan hargai teman kalian daripada sapu atau tikus. Cuma itu. Dia benar-benar cemas, waktu Black nyaris tusuk kau, Ron. Anak itu hatinya baik. Hermione itu, dan kalian tidak ngomong dengannya..."

See? Betapa banyaknya kesalahan manusia yang tidak bisa disadari. Aku juga punya kesalahan dan tidak berniat untuk mengingatkanmu akan kesalahanmu. Hanya ingin bilang, kau telah salah menilai seseorang.


regards,
ryana



My Story

Pertama kali baca ini waktu masih sekolah di Farmasi. Hhmm, waktu itu pinjem di perpus sekolahnya c adek waktu dia masih SMP. Dan kenapa status pinjamnya sampai dua kali? Saat itu buku yang aku punya belum banyak. Masih hitungan jari. Ada sih satu buku--buku pertama yang aku miliki--yang belum juga aku mengeri isinya meski sudah tiga kali membaca dan sangat menyesal karena kini bukunya entah ada di mana. Jadi ya sudah, minta c adek pinjem lagi ke perpus.

Untuk reading challenge, terpaksa dengan senang hati untuk baca lagi. Tanggal satu capcus ke Pitimoss dan langsung dapet.

Tapi maaf, berhubung aku tidak memegang buku ini saat menulis review, mohon koreksinya ya jikalau aku salah menulis ^^


Pin

Untuk pertama kalinya aku menemukan beberapa 'kejanggalan' setelah sekian lama aku menganggap semua karya tante Jo baik-baik saja.

Sirius Black. Seberapa seringkah ia berubah hingga 12 tahun di Azkaban tidak membuatnya terpengaruh sama sekali? Apa ia menghabiskan waktunya sebagai anjing saat tidak ada satu orangpun yang mengawasi?

Crookshanks. Harry melihatnya di luar kastil pada malam hari. Jikalau aku menjadi Hermione, aku akan bersikap seperti Ron. Tidur dengan hewan peliharaan dalam satu ranjang. Bagaimana caranya Crookshanks keluar masuk ruang rekreasi? Apa ia menunggu hingga ada murid yang mengatakan kata kunci?

Cho. Aku masih ragu akan hal ini dan belum mengecek. Tapi kalau tidak salah di sini disebutkan kalau Cho itu kelas empat? Apa aku salah? Yah, aku hanya mau bilang kalau kupikir mereka satu angkatan.

Shriekingshak. Kurasa itulah jalan keluar masuk Sirius. Ia tidak mungkin bisa muncul dan menghilang dalam waktu yang cepat tanpa ditemukan tanpa jalan. Jika memang ia bermain dengan Crookshanks di sekitar Dedalu Perkasa dan Shriekingshak adalah tempatnya bersembunyi, bagaimana caranya ia masuk? Bukankah bangunan itu di tutup dengan kayu dan tidak memiliki pintu masuk dari Hogsmeade? Jadi, Sirius lewat mana ya waktu pertama kali menyelinap ke Hogwarts?

Ramalan. Untuk yang satu ini tidak ada yang janggal. Hanya saja aku merasa kalau ada adegan yang benet-bener gak penting. Maksudnya sikap Profesor Trelawney yang gak penting :p Dan adegan ini mengingatkanku pada film Vampire Assistant. Madam Truska kalau tidak salah, punya mata ketiga seperti Profesor Trelawney dan sama-sama tidak sadar saat ramalan yang begitu bermakna ia ucapkan XD

Firebolt. Sekali lagi aku ucapkan kalau tidak salah karena aku baca bukunya saat awal bulan :p Sirius menulis surat yang di bawa Crookshanks untuk memesan Firebolt. Kalau tidak salah, Sirius bilang kalau ia meminta mereka mengambil uangnya di brangkasnya di Gringgots. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Orang-orang memberikan pesanan orang yang kepalanya dihargai 1000 Galleon. Sirius memang wali Harry. Tapi hartanya tetaplah miliknya sampai ia mati. Dan, kenapa mereka bisa mengambil uang Sirius? Kenapa tidak melapor ke kementrian?

Maafkan aku tante Jo. Semoga ini hanya karena aku yang kurang teliti dalam membaca. Tapi sungguh, untuk pertama kalinya bukumu meninggalkan pertanyaan--yang sebenarnya mungkin hanya kupusingkan sendiri.

Setidaknya aku mengambil pelajaran saat membaca buku ini. Tetaplah berpegang pada hal-hal sepele. Karena hal sepele itu malam berarti banyak hal :)


Postcard

No comments:

Post a Comment